12 Panduan Berwisata di Bulan Ramadan

12 Panduan Berwisata di Bulan Ramadan

Jakarta – Selama bulan Ramadan , kehidupan umat Islam di seluruh dunia berubah drastis. Umat Islam berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, memperbanyak ibadah, dan memberikan bantuan sosial. Di beberapa daerah, perayaan dilakukan secara berbeda; di Dubai, Jeddah, dan Sarajevo, meriam ditembakkan untuk menandai waktu berbuka puasa. Dari Bahrain, Malaysia, hingga Indonesia, lingkungan sekitar menjadi ramai dengan pasar malam.

Semua ini bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan jika wisatawan mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat berkunjung ke negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Seperti dilansir Cond Nast Traveller , ada 12 hal yang perlu diketahui saat traveling saat bulan Ramadan.

1. Bulan suci dalam kalender Islam

Ramadan berlangsung selama 29 atau 30 hari. Bulan ini merupakan bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk terus merenung dan melakukan perbuatan baik. Selain berpuasa di siang hari, Ramadan merupakan waktu untuk berdonasi dan membantu mereka yang kurang beruntung.

2. Jangan makan, minum, atau merokok di tempat umum.

Untuk menghormati mereka yang berpuasa, hindari makan dan minum di tempat umum pada siang hari. Di beberapa negara seperti UEA, baik Muslim maupun non-Muslim dilarang makan, minum, atau merokok di tempat umum selama jam puasa, termasuk mengunyah permen karet.

3. Pelajari hukum setempat

Beberapa negara memiliki peraturan khusus terkait perilaku publik dan kepatuhan terhadap praktik keagamaan, jadi cari tahu dan pahami hukum dan peraturan setempat. Ini adalah aturan emas bagi wisatawan saat bepergian ke mana pun.

4. Ramadan memiliki kecepatan yang berbeda-beda

Negara atau kota dengan mayoritas Muslim beroperasi dengan kecepatan yang lebih lambat selama bulan Ramadan. Hal ini bergantung pada destinasi, tetapi sebaiknya periksa terlebih dahulu apakah tempat wisata, kantor pemerintah, atau restoran mengubah jam operasional.

5. Berpakaianlah dengan pantas

Meskipun kesopanan merupakan norma di sebagian besar negara berpenduduk mayoritas Muslim, kepekaan budaya harus diperhatikan selama bulan Ramadan. Pria dan wanita disarankan untuk mengenakan pakaian yang tidak terbuka atau ketat yang menutupi bahu.

6. Menjaga adab ketika berbuka puasa

Para pemudik mungkin diundang untuk ikut berbuka puasa atau sahur, manfaatkan kesempatan ini terutama karena makanan yang disajikan hanya disiapkan selama bulan Ramadan. Namun, perlu diperhatikan untuk mengawalinya dengan segelas air dan dua potong kurma.

7. Patuhi jadwal

Puasa bisa sangat melelahkan, oleh karena itu rencanakan aktivitas dengan mempertimbangkan tingkat energi orang-orang di sekitar Anda. Perlu diperhatikan bahwa arus lalu lintas dapat berubah, jalan raya dapat lebih ramai dari biasanya saat mendekati waktu berbuka puasa.

8. Hindari menunjukkan kemesraan di depan umum

Menunjukkan Kasih Sayang di Depan Publik (PDA) tidak dianjurkan di banyak negara Muslim. Patuhi aturan selama bulan suci, terutama karena adanya pembatasan agama terhadap apa yang diizinkan pada siang hari.

9. Hindari membuat keributan saat waktu sholat

Saat meninggalkan vila atau hotel saat waktu salat, hindari membuat terlalu banyak suara. Umat Muslim salat lima waktu sehari setelah azan. Kecilkan volume perangkat elektronik dan hindari memutar musik keras di tempat umum.

10. Perhatikan salam

Mengucapkan “Selamat Ramadan” tidak apa-apa, tetapi hanya akan mendapat senyuman sebagai balasannya. Ucapan yang lebih umum digunakan adalah “Ramadan Kareem” atau “Ramadan Mubarak”.

11. Bertanya tentang hiburan

Di beberapa tempat, jenis hiburan tertentu seperti kelab malam ditutup selama bulan Ramadan. Namun, banyak daerah yang menyelenggarakan acara tradisional untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, seperti pertunjukan puisi, musik oud, dan kaligrafi Arab.

12. Kembali normal saat Idul Fitri

Setelah Ramadan berakhir dan bulan Syawal atau Idul Fitri tiba, semua kantor tutup selama seminggu atau lebih sesuai dengan peraturan masing-masing lembaga. Sejak saat itu, aktivitas kembali normal dan kota tidak lagi beroperasi secara lamban.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *