8 Makanan Kaki Lima Jepang yang Wajib Dicicipi

8 Makanan Kaki Lima Jepang yang Wajib Dicicipi

Jakarta – Budaya kuliner Jepang terkenal di seluruh dunia karena cita rasanya yang kaya dan penyajian yang memikat. Selain sushi, ramen, dan sashimi yang sudah terkenal, Jepang juga memiliki beragam makanan kaki lima populer yang telah menarik perhatian internasional dan dapat diolah menjadi santapan lezat yang dapat dibawa bepergian.

Makanan ringan yang mudah didapat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Negeri Matahari Terbit. Dari yang gurih hingga manis, berikut delapan makanan jalanan Jepang yang wajib Anda cicipi.

8 Makanan Kaki Lima Jepang yang Wajib Dicicipi

1. Onigiri

Onigiri adalah camilan Jepang yang dibuat dari nasi berbumbu, biasanya dibentuk menjadi bola atau segitiga, diisi dengan berbagai bahan, dan dibungkus dengan rumput laut nori. Nama onigiri berasal dari kata Jepang nigiru, yang berarti “memegang”, mengacu pada cara penyajiannya yang dibentuk dengan tangan, menurut Britannica .

Onigiri telah ada selama lebih dari 2.000 tahun dan menjadi populer sebagai hidangan istana selama era Heian. Kepraktisannya dan masa simpannya yang panjang, terutama jika diisi dengan bahan-bahan seperti plum asin (umeboshi), membuatnya berharga sebagai ransum militer selama periode Kamakura.

2. Okonomiyaki

Okonomiyaki, yang berarti “pancake sesuai selera,” adalah hidangan gurih yang terbuat dari adonan tepung terigu, kubis parut, dan berbagai bahan opsional seperti daging atau makanan laut. Dimasak di teppan (wajan datar), hidangan ini biasanya disajikan dengan saus okonomiyaki, mayones Jepang, dan serpihan bonito. Banyak restoran menawarkan pengalaman interaktif memasaknya sendiri di meja yang dilengkapi wajan datar.

3. Tempat

Dango adalah pangsit beras kecil yang ditusuk pada tusuk sate dan dipanggang, kemudian dilapisi dengan glasir berbahan dasar kedelai manis. Sering ditemukan pada acara-acara perayaan, dango merupakan camilan tradisional Jepang yang menenangkan. Variasi yang populer termasuk mitarashi dango, yang dibedakan dengan glasirnya yang manis dan bagian luarnya yang sedikit gosong.

4. Takoyaki

Takoyaki adalah camilan gurih berbentuk bola yang terbuat dari adonan yang diisi dengan potongan gurita, acar jahe, dan daun bawang, lalu dimasak dalam cetakan cekung khusus. Setelah berwarna cokelat keemasan, takoyaki disiram dengan saus gurih-manis, mayones Jepang, dan ditaburi serpihan bonito yang kaya akan umami serta rumput laut nori. Berasal dari Osaka, hidangan ini merupakan suguhan yang disukai, terutama di kalangan wisatawan.

5. Senbei

Senbei adalah kerupuk beras Jepang yang tersedia dalam berbagai jenis, baik dipanggang maupun digoreng, dan sering kali dibumbui dengan kecap asin, garam, atau gula. Seperti yang disebutkan oleh The Daily Meal , senbei memiliki berbagai macam rasa dan tekstur, tergantung pada daerahnya. Senbei umumnya ditemukan di pasar tradisional dan toko-toko khusus.

6. Taiyaki

Taiyaki adalah kue berbentuk ikan yang lezat yang biasanya diisi dengan pasta kacang merah manis (anko), puding krim, atau cokelat kental. Pertama kali muncul pada awal abad ke-20, kue ini telah menjadi camilan khas Jepang. Taiyaki umum ditemukan di pasar tradisional dan di warung makanan kaki lima.

7. Nikuman

Nikuman adalah roti kukus lembut yang diisi dengan campuran daging yang lembut dan gurih. Sangat populer selama bulan-bulan musim dingin, roti hangat ini tersedia di warung makanan kaki lima dan toserba. Diperkenalkan di Jepang pada tahun 1927, nikuman telah menjadi makanan pokok dalam masakan Jepang sehari-hari.

8. Imagawayaki

Imagawayaki adalah kue berbentuk cakram bundar yang terbuat dari adonan tepung sederhana dan diisi dengan pasta kacang merah manis (anko), puding lembut, atau cokelat yang nikmat. Mirip dengan taiyaki dalam hal isian tetapi berbeda karena bentuknya yang bulat dan lebih tebal, imagawayaki pertama kali muncul di daerah Imawaka di Tokyo selama periode Edo dan tetap menjadi camilan manis yang populer di Jepang.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *