Armenia Dinobatkan Sebagai Destinasi Petualangan Terbaik di Dunia 2025

Armenia Dinobatkan Sebagai Destinasi Petualangan Terbaik di Dunia 2025

Jakarta – Pacific Area Travel Writers Association (PATWA) menobatkan Armenia sebagai Destination of the Year untuk Wisata Petualangan. Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara tahunan Internationale Tourismus Brse (ITB) di Berlin pada 5 Maret 2025. Organisasi yang bergerak di bidang pariwisata, perjalanan, dan perhotelan ini juga memberikan penghargaan kepada berbagai kategori lain, termasuk destinasi wisata, maskapai penerbangan, hotel, restoran, biro perjalanan, dan lainnya.

Menurut informasi dari situs resmi PATWA, proses seleksi dilakukan oleh dewan juri yang terdiri dari Dewan Penghargaan Internasional Patwa dan anggota media organisasi tersebut. Dewan tersebut mengumpulkan, menyeleksi, dan memfinalisasi nominasi. Destinasi yang dinominasikan dievaluasi berdasarkan berbagai standar dengan audit internal berdasarkan parameter yang ditetapkan untuk setiap kategori.

Armenia, yang dinobatkan sebagai tempat liburan petualangan terbaik tahun 2025, adalah negara yang terkurung daratan di wilayah Kaukasus selatan. Menurut Time Out , alasan di balik penghargaan ini diberikan kepada Noah’s Land karena wilayah tersebut ideal untuk petualangan luar ruangan. Para pendaki dapat menjelajahi jalur Pegunungan Zangezur di sepanjang perbatasan Azerbaijan, atau melakukan perjalanan beberapa hari di bagian tengah Pegunungan Geghama. Titik tertinggi di negara ini adalah Gunung Aragats, yang tingginya mencapai 4.090 meter di atas permukaan laut.

Negara Asia Barat ini bisa menjadi pilihan bagi para pecinta wisata alam dan petualang. Bentang alam di Armenia cocok untuk kegiatan yang memacu adrenalin seperti panjat tebing dan paralayang. Formasi batuan di negara ini memberikan kesempatan bagi pendaki pemula maupun yang sudah berpengalaman, sementara paralayang menawarkan pemandangan Danau Sevan dan wilayah Vayots Dzor.

Selain petualangan yang mendebarkan, Armenia juga menawarkan banyak situs budaya untuk dikunjungi, termasuk Museum Genosida, Memorial Armenia, dan Pusat Seni Cafesjian yang mengesankan, sebuah bangunan era Soviet yang memukau dengan lima ruang pameran dan dua galeri. Selain itu, objek wisata budaya lainnya yang dapat dikunjungi termasuk Yerevan, ibu kota Armenia, yang menawarkan banyak lokasi untuk dijelajahi wisatawan, seperti Museum Parajanov, Museum Listrik, dan Jalan Saryan.

Mengungkapkan rasa bangganya atas penghargaan yang diterima dari PATWA, Ketua Komite Pariwisata Armenia, Lusine Gevorgyan, menyatakan, “Pengakuan ini merupakan bukti keindahan Armenia, beragamnya wisata petualangan yang ditawarkannya, dan dedikasi sektor pariwisata kami. Kami mengundang wisatawan dari seluruh dunia untuk menjelajahi bentang alam Armenia yang menakjubkan dan merasakan serunya berpetualang di negara yang kaya akan sejarah dan keramahtamahan,” katanya.

Meskipun negara itu berupaya mempromosikan pariwisata berkelanjutan, sebagian besar objek wisatanya masih belum terjamah wisatawan. Mengutip Arka, berdasarkan laporan Komite Statistik Nasional Armenia, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Negeri Nuh pada 2024 mencapai 2,2 juta, turun 4,7 persen dari 2023 yang mencapai 2,3 juta pengunjung.

Jumlah wisatawan terbanyak berasal dari Rusia, yakni sebanyak 937.823 orang, diikuti oleh 266.048 orang dari Georgia, dan 176.435 orang dari Iran. Rendahnya arus wisatawan ke Armenia disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk jalan yang rusak dan sulit diakses di beberapa daerah, kesulitan transportasi di daerah tertentu, dan kendala bahasa bagi wisatawan yang tidak mengerti bahasa Armenia atau Rusia.

Di sisi lain, sebagaimana dinyatakan di situs web pariwisata resmi Armenia, negara tersebut telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk mempromosikan wisata petualangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Pemerintah setempat memastikan pelestarian sumber daya alamnya untuk generasi mendatang melalui investasi berkelanjutan dalam infrastruktur ramah lingkungan, pengembangan petualangan, dan keterlibatan masyarakat.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *