Mayoritas Wisatawan di Labuan Bajo Memilih Pengalaman Live-On-Board

Mayoritas Wisatawan di Labuan Bajo Memilih Pengalaman Live-On-Board

Jakarta – Tingginya jumlah wisatawan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, tidak sebanding dengan meningkatnya okupansi hotel di kawasan tersebut. Para wisatawan lebih memilih untuk menginap di atas perahu dan melakukan berbagai aktivitas di sana.

Hal itu diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pelaksana Pengelolaan Kawasan Wisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh. Ia menyatakan, lebih dari 80 persen wisatawan tinggal di atas kapal, baik itu kapal pinisi tradisional maupun kapal safari modern.

“Jadi ada paket-paket yang ditawarkan operator di Labuan Bajo, di mana mereka menghabiskan waktu lebih banyak untuk tinggal di atas kapal,” kata Frans, Selasa, 29 April 2025.

Kapal wisata di Labuan Bajo umumnya menawarkan perjalanan ke beberapa titik di kawasan Taman Nasional Komodo dan sekitarnya, seperti Pulau Padar, Pulau Kelor, Pulau Komodo, dan Pulau Rinca. Berbagai aktivitas wisata biasanya disertakan dalam perjalanan ini, seperti snorkeling, trekking, menikmati matahari terbenam, dan melihat kelelawar di Pulau Kalong.

Frans mendorong agen perjalanan di Labuan Bajo untuk menjual paket wisata di Labuan Bajo dan beberapa daerah di Pulau Flores, NTT. “Jadi, wisata tidak hanya dilakukan lewat laut, tetapi juga lewat darat. Kami sudah menyiapkan itinerary perjalanan, dan kami juga mendorong destinasi-destinasi baru di Flores, khususnya di Manggarai hingga Alor, agar dikelola dengan baik, sehingga wisatawan semakin nyaman berkunjung,” katanya.

Penerbangan Langsung

Frans mencatat sektor pariwisata Labuan Bajo tumbuh positif karena tingginya minat wisatawan untuk mengunjungi sejumlah destinasi wisata. Hal ini didukung oleh adanya penerbangan internasional langsung, sehingga memudahkan wisatawan mancanegara untuk berkunjung.

Namun, ia mengakui bahwa pada libur lebaran lalu, memang terjadi penurunan kunjungan wisatawan dibanding tahun sebelumnya. Pada 2025, jumlah wisatawan tercatat sekitar 49.634 hingga April 2025, namun pada tahun lalu mencapai 50.000 wisatawan. “Jadi, ada pergeseran atau bisa dikatakan ada gap satu persen, tetapi yang ingin kami sampaikan adalah trennya masih relatif baik,” tuturnya.

Frans optimistis jumlah kunjungan wisatawan bisa meningkat pada 2025, apalagi dengan adanya penerbangan internasional langsung dari Malaysia dan Singapura ke Labuan Bajo, sehingga mendatangkan banyak wisatawan dari berbagai negara.“Komposisi pasar ini biasanya dibagi berdasarkan negara asal, masih ada lima pasar teratas yaitu China, Indonesia, Amerika Serikat, Prancis, dan Swiss, dan masih ada pasar konvensional seperti Eropa dan Amerika yang menurun, namun cukup stabil dalam mengunjungi destinasi di Labuan Bajo Flores,” tutur Frans Teguh.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *