3 Fakta Menarik Komodo yang Perlu Anda Ketahui

Pusat Kesenangan – Indonesia memiliki banyak sekali hewan endemik. Salah satunya adalah komodo. Kadal besar dengan nama latin Varanus komodoensis ini hidup di Nusa Tenggara Timur, seperti Pulau Rinca, Pulau Flores, Giliran Motang, Gili Dasami, dan Pulau Komodo.

Komodo telah menarik perhatian sejumlah peneliti karena memiliki keunikan tersendiri dibandingkan hewan lain.

Berikut beberapa fakta menarik tentang komodo di Indonesia:

1. Hewan Purba yang Masih Bertahan Hidup di Zaman Modern

Komodo merupakan salah satu spesies hewan langka yang dilindungi di Indonesia. Komodo diperkirakan berasal dari spesies kadal Afrika yang sudah ada sejak zaman purba. Ahli biologi Alison Murray dan Rob Holmes mengatakan bahwa tulang belakang Komodo dan kerangka kadal Afrika yang berusia 33 juta tahun memiliki kemiripan.

Para peneliti menyimpulkan bahwa komodo berkerabat dengan jenis hewan ini. Ia juga mengatakan bahwa komodo baru muncul 700.000 tahun yang lalu. Murray mengatakan bahwa misteri bagaimana komodo dapat menyebar ke Asia bahkan lebih dalam jika kita berpikir tentang geografi dunia di masa lalu.

“Dari 100 juta tahun lalu hingga 12 juta tahun lalu, Afrika benar-benar terisolasi, dikelilingi oleh lautan, entah bagaimana mereka keluar dari Afrika pada saat itu,” kata Murray. “Itulah mengapa ini sangat penting, karena tidak ada hubungan daratan antara Afrika dan Indonesia.”

Murray mengatakan satu teori tentang bagaimana Varanus meninggalkan Afrika adalah bahwa lempeng mikro atau daratan kecil berpindah dari satu tempat ke tempat lain, membawa hewan-hewan di dalamnya. Namun, teori ini belum terbukti.

2. Memiliki Racun yang Mematikan

Komodo merupakan kadal terbesar di dunia yang memiliki berbagai senjata mematikan di dalam tubuhnya. Penelitian yang dilakukan oleh University of Melbourne mengungkapkan bahwa racun yang terdapat pada kelenjar di mulut Komodo mengandung bakteri pasteurella. Saat menggigit lawannya, Komodo akan menimbulkan luka yang sangat rentan terhadap infeksi.

Dikutip dari Journal of Wildlife Diseases , air liur komodo juga mengandung berbagai bakteri mematikan lainnya, yakni 28 bakteri gram negatif (escherichia coli) dan 19 bakteri gram positif (patogen). Bakteri yang diisolasi dalam air liur komodo menyebabkan septikemia, kondisi peradangan serius akibat infeksi.

Kebanyakan orang yang digigit komodo, baik manusia maupun hewan, akan mengalami infeksi selama satu atau dua hari dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

3. Gigi yang Tumbuh Kembali dalam Waktu 3 Hari

Saat memangsa, gigi komodo tidak hanya digunakan untuk mengunyah, tetapi juga untuk menelan mangsanya secara langsung. Jika mangsanya terlalu keras untuk dilahap dan dicengkeram, gigi komodo akan tanggal. Namun, dalam waktu tiga hari gigi tersebut akan tumbuh kembali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *